Senin, 28 Juli 2014

Pengelolaan Risiko Pasar Bank Mandiri (Market Risk Management)




Risiko Pasar – Trading Book


Risiko pasar trading book merupakan potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan suku bunga dan nilai tukar atas portfolio trading (termasuk derivative instrument). Dalam melakukan pengelolaan risiko pasar trading book, Bank menerapkan prinsip segregation of duties dengan memisahkan fungsi dan tanggung jawab secara independen atas transaksi perdagangan Treasury Group yang terdiri dari unit front office unit (transaksi trading), middle office unit (proses manajemen risiko, menyusun kebijakan dan prosedur) dan back office unit (proses settlement transaksi). Bank melakukan proses valuasi secara harian dari sumber yang independen untuk seluruh instrument yang diklasifikasikan dalam portfolio trading book. Sumber harga pasar yang digunakan antara lain:


  1. Harga pada Reuters, Bloomberg maupun sumber sejenis;

  2. Harga yang tercatat di bursa (exchange prices) atau pasar sekunder;

  3. Harga pada layar dealer (screen prices); atau

  4. Kuotasi yang paling konservatif yang diberikan oleh minimal 2 (dua) broker dan/atau market maker yang memiliki reputasi baik dan salah satunya bersifat independen.

Dinamika pasar finansial Indonesia yang memiliki karakteristik yang unik, dalam beberapa instrument seringkali dijumpai tidak memiliki harga pasar. Dalam memperlakukan instrumen yang tidak memiliki harga pasar, Bank menggunakan mark to model berdasarkan metodologi yang sesuai. Untuk memastikan akurasi dan efektivitas metode mark to model, dilakukan review secara berkala.


Dalam rangka memastikan bahwa Bank memiliki modal yang cukup untuk mengantisipasi risiko pasar trading book, pengukuran risiko pasar untuk perhitungan kecukupan modal dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu model standar dan model internal. Pendekatan model standar digunakan oleh Bank dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang dilaporkan secara bulanan kepada Bank Indonesia dan triwulanan dengan melakukan proses konsolidasi dengan perusahaan anak. Sedangkan perhitungan dengan model internal dilakukan sebagai laporan kepada manajemen yang dilakukan secara harian dengan metodologi Value at Risk (VaR).


Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standarl (dalam Jutaan Rupiah)


Gambar 1 Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar


Gambar 1 – Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar


Pendekatan VaR menggunakan 2 metode yaitu: (i) Metode Variance Covariance untuk perhitungan risiko pasar transaksi plain vanilla products. Metode ini, menggunakan konsep Exponential Weighted Moving Average (EWMA) dalam perhitungan volatilitas yaitu memberikan bobot lebih besar untuk data – data terkini dengan nilai decay factor yang digunakan adalah sebesar 0.94; (ii) Metode Historical Simulation untuk perhitungan risiko pasar transaksi derivatif.


Realisasi Value at Risk tahun 2013 adalah sebagai berikut:


Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) – Bank Secara Individual (dalam Jutaan Rupiah)


Gambar 2 Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Internal


Gambar 2 – Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Internal


Tabel 7.2.b Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak * (dalam Jutaan Rupiah)


Gambar 3 Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Internal Secara Konsolidasi Gambar 3 – Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Internal Secara Konsolidasi


Sedangkan perbandingan realisasi Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) antara metode Standar dengan model internal pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:


Gambar 3 Market Risk Capital Charge


Gambar 3 – Market Risk Capital Charge


Dalam rangka memastikan risiko yang dihadapi sesuai dengan risk appetite, Bank melakukan monitoring risiko pasar atas aktivitas treasury dengan cara membandingkan hasil pengukuran risiko pasar terhadap limit yang telah ditetapkan. Monitoring dilakukan atas utilisasi limit secara harian yang meliputi limit individual (Intraday Net Open Position Limit, Overnight Net Open Position Limit, Loss Limit dan Holding Period Limit) serta limit portfolio (VaR Limit dan Greek Limit). Selain itu, Bank juga melakukan pemantauan atas kinerja treasury untuk memastikan target bisnis dan pendapatan tercapai. Untuk memastikan akurasi dan efektivitas model VaR, Bank melakukan pengujian dengan menggunakan backtesting. Proses backtesting akan memberikan gambaran sejauh mana penyimpangan yang terjadi, apakah estimasi kerugian yang didapat dari perhitungan VaR sejalan dengan dengan actual/hypothetical loss dan sejauh mana penyimpangan tersebut dapat ditolerir. Pelaksanaan backtesting dilakukan dengan dua metode perhitungan yaitu dengan metode Unconditional Coverage Test (Basel Zone dan Kupiec Test) serta Conditional Coverage Test


(Christoffersen Test). Berdasarkan hasil backtesting periode Desember 2013, perhitungan VaR dengan dua metode tersebut dapat disimpulkan “akurat”, dimana jumlah penyimpangan P/L terhadap daily VaR masih dapat diterima dan tidak bersifat saling mempengaruhi satu sama lain.


 


Backtesting Value at Risk Backtesting Value at Risk


Pada kondisi pasar yang sangat ekstrim, Bank melakukan proses stress testing untuk mengevaluasi ketahanan modal terhadap pergerakan faktor pasar yang sangat signifikan dan mempersiapkan strategi yang diperlukan jika kondisi krisis tersebut terjadi. Pelaksanaan stress testing dilakukan dengan mengkombinasikan stressed scenario: (i) Berdasarkan skenario Bank Indonesia, dengan potensi kerugian terbesar yang dialami Bank yaitu sebesar Rp. 298,64 Miliar (apabila suku bunga meningkat 400 basis point dan kurs Rupiah ter-apresiasi 20%); (ii) Berdasarkan historical scenario Bank, dengan potensi kerugian terbesar yang dialami Bank yaitu sebesar Rp. 395,156 Miliar (apabila suku bunga meningkat 31 – 575 basis point dan kurs Rupiah ter-apresiasi 30%).


Risiko Pasar – Banking Book


Risiko pasar banking book disebabkan perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas banking book. Risiko pasar banking book dikelola dengan mengoptimalkan struktur neraca Bank untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal sesuai tingkat risiko yang dapat diterima Bank. Pengendalian risiko pasar banking book dilakukan dengan menetapkan limit – limit yang mengacu pada ketentuan regulator dan internal yang dimonitor secara mingguan maupun bulanan oleh


Market Risk Management Unit (Unit Pengelola Risiko Pasar ).


Risiko suku bunga banking book timbul akibat pergerakan suku bunga pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi yang dimiliki Bank, yang dapat berpengaruh pada profitabilitas Bank (earning perspective) maupun nilai ekonomis modal Bank (economic value perspective). Sumber-sumber risiko suku bunga banking book adalah repricing risk (repricing mismatch antara komponen aset dan kewajiban), basis risk (penggunaan suku bunga acuan yang berbeda), yield curve risk (perubahan bentuk dan slope yield curve), dan option risk (pelunasan kredit atau pencairan deposito sebelum jatuh waktu). Bank menggunakan repricing gap dan melakukan sensitivity analysis guna memperoleh proyeksi Net Interest Income (NII) dan Economic Value of Equity (EVE). berdasarkan hasil simulasi sensitivity analysis per 31 Desember 2013, dampak perubahan suku bunga sebesar 100 bps akan mengakibatkan NII Bank turun sebesar 4,75% untuk 12 bulan kedepan dari target yang telah ditetapkan dan Equity Bank turun sebesar 2,06%.


Gambar 4 Analisis Sensitivitas Suku Bunga3


Gambar 4 – Analisis Sensitivitas Suku Bunga


Risiko nilai tukar timbul akibat pergerakan nilai tukar pasar yang berlawanan pada saat Bank memiliki posisi terbuka. Risiko nilai tukar berasal dari transaksi valuta asing dengan nasabah dan counterparty yang menyebabkan posisi terbuka dalam valuta asing maupun posisi struktural dalam valuta asing akibat penyertaan modal. Bank mengelola risiko nilai tukar dengan melakukan pemantauan dan pengelolaan Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai dengan limit internal dan regulasi. Per 31 Desember 2013, PDN keseluruhan (absolut) sebesar 2,06% dari modal.


Manajemen Pricing


Bank menerapkan kebijakan pricing produk dana maupun produk kredit sebagai salah satu strategi memaksimalkan Net Interest Margin (NIM) dan sekaligus mendukung Bank menguasai revenue market share dengan mempertimbangkan kondisi persaingan. Bank secara konsisten berupaya menerapkan strategi sebagai market leader dalam hal pricing pendanaan. Namun demikian, dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas dan kebutuhan dana, Bank dapat menerapkan strategi agresif (lebih besar dari pesaing utama) atau defensif (sama atau lebih kecil dari pesaing utama).  Bank menerapkan risk based pricing yaitu pemberian suku bunga kredit kepada nasabah bervariasi berdasarkan tingkat risiko kreditnya. Dalam rangka meminimalkan risiko suku bunga, maka suku bunga kredit disesuaikan dengan suku bunga sumber dana pembiayaan. Selain biaya dana, suku bunga kredit ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya overhead, premi risiko kredit dan marjin keuntungan Bank dengan tetap memperhatikan competitiveness dengan pesaing utama. Suku bunga kredit dapat berupa suku bunga mengambang (floating rate) atau suku bunga tetap (fixed rate). Bank mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) valuta Rupiah melalui pengumuman di setiap kantor Bank, website Bank dan setiap triwulan melalui surat kabar sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.13/5/DPNP tanggal 8 Februari 2011.


Sumber laporan tahunan Bank Mandiri http://www.bankmandiri.co.id pada bagian risiko pasar








kata kata mutiara indah




kata kata mutiara indah kami kali ini tidak kalah bermaknanya dengan artikel kami sebelumnya (baca artikel kata mutiara indah ). Sama seperti artikel sebelumnya kumpulan kata kata mutiara indah ini kami dapatkan dari berbagai sumber. Pada saat saya posting artikel ini bertepatan dengan hari ketiga bulan ramadhan 1435 Hijriah. Kami berharap artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi para pengunjung beragama islam untuk lebih ikhlas dan bahagia dalam menjalani kehidupan.


Kata kata mutiara indah terbaik dunia Kata kata mutiara indah terbaik dunia


50 Kata Kata Mutiara Indah Terbaru



Kata kata mutiara indah terbaik Kata kata mutiara indah terbaik


  1. Apa yang kita lakukan pada orang lain hari ini, itu jugalah yang akan dilakukan orang lain terhadap kita esok, karena roda kehidupan terus berputar dan hukum karma itu berjalan abadi.

  2. Apa yang mudah untuk didapatkan, akan mudah untuk disesalkan. Apa yang butuh perjuangan untuk didapatkan, akan sulit untuk dilupakan.

  3. Apa yang nampak mempesona hanyalah sebatas kulit yang akan sirna seiring pertambahan usia.

  4. Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. ~ La Roucefoucauld

  5. Apapun yang terjadi, jangan sampai melepaskan pegangan dua tambang utama kehidupan, Harapan dan Keyakinan ..

  6. Apapun yang terjadi, jangan sampai melepaskan pegangan dua tambang utama kehidupan, Harapan dan Keyakinan.

  7. Bahagia adalah ketika dapat bersama, saling mencinta tanpa mempermasalahkan kekurangan yang kita punya.

  8. Bahagia adalah milik mereka yang bangga menjadi dirinya sendiri, tanpa mencemaskan apa yang dipikirkan orang lain tentangnya.

  9. Bahagia bukan berarti segalanya sempurna. Bahagia adalah ketika kamu memutuskan tuk melihat segala sesuatu secara sempurna.

  10. Banyak org yang mengatakan cinta itu menyakitkan. Namun bagiku cinta tidak menyakitkan. Yg membuat semuanya menyakitkan itu karena KAMU (-

  11. Barang siapa berhasil menundukan hawa nafsunya, maka dia akan berbahagia dan memperoleh kemenangan. Sebaliknya, barangn siapa yangdi kalahkan oleh hawa nafsunya, maka dia menderita kerugian dan celaka. ( Nasihat Orang Arif dan Bijak)

  12. Beribadah pada Yang Kuasa seperti berzikir adalah cara untuk menenangkan hati kita, menenangkan otak dan membuat semuanya fresh.

  13. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.

  14. Berita tidak selalu sama dengan kenyataan.

  15. Beritahukan kepadaku apa bacaan-bacaanmu, nescaya aku akan beritahu siapa diri kamu ini.

  16. Berjalan 10 Ribu Mil dapat kita selesaikan bila kita berani memulai langkah awal

  17. Bukti akal fikiran seseorang ialah perbuatannya, dan bukti ilmunya ialah ucapannya.

  18. Bunga yang mekar dalam kesulitan adalah yang paling langka dan paling indah dari semua.

  19. Burung – sarang, Laba laba – jaring, manusia – teman -William Blake

  20. Butuh keberanian untuk mengatakan tanpa mengharapkan apapun. Memberi bukan berarti harus menerima.

  21. Butuh kepercayaan dalam cinta, karena cinta punya kekuatan untuk saling menyakiti. Namun cinta juga yang tak membiarkan itu terjadi.

  22. Cantik adalah relatif, tergantung siapa yang memandangnya dan bagaimana mereka memandangnya.

  23. Cantik adalah saat apa yang dimiliki org lain tidak membuatmu iri, karena apa yang kau butuhkan adl menjadi dirimu sendiri. -@AmandaAdriani

  24. Cinta adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia, jagalah cinta sebelum cinta itu pergi

  25. Cinta adalah suatu emosi yang kuat, emosi yang takkan pergi jika ia tlah menghampiri. Jika dipaksakan, akan meninggalkan luka yang dalam.

  26. Coba perhatikan PASANGAN anda jika anda sanjung: 1) Tersenyum lebar; 2) Tersenyum tersipu-sipu; 3) Malu sambil menutup muka/mulut; atau 4) diam saja. Mana yang lebih tepat? …

  27. Cobalah dari hari ini dan seterusnya untuk mendasarkan doamu atas perasaan gembira dan kesyukuranmu, lalu perhatikan apa yang terjadi

  28. Dalam cinta, jangan buang air matamu menangisi seseorang yang bahkan tak pantas tuk melihatmu tersenyum.

  29. Dalam cinta, ketika kamu tak ada alasan lagi tuk bertahan, itu adalah alasan yang baik tuk melepaskan.

  30. Dalam hidup, jangan miliki rasa takut pada dia yang membencimu, tapi kamu harus hati-hati pada teman yang pura-pura memelukmu.

  31. Dalam hidup, jangan pernah biarkan pendapat seseorang tentangmu mengubah dirimu menjadi seseorang yang kamu tahu bukan dirimu.

  32. Dunia tidak berakhir hanya karena anda tidak cantik. Tapi dunia anda memang akan berakhir jika anda sibuk mencela diri anda.

  33. Emas diuji dengan api, wanita diuji dengan emas dan lelaki diuji dengan wanita

  34. Engkau boleh menertawaiku, aku tak kan membalasmu, bahkan saat aku sangat pantas menertawai ketertinggalanmu nanti.

  35. Gagal itu adalah hal yang biasa, tapi kegagalan yang sesungguhnya adalah saat kita menyerah dan berhenti untuk mencoba

  36. Genggamlah bumi sblm bumi menggengam anda,pijaklah bumi sblm bumi memijak anda,maka perjuangkanlah hidup ini sblm anda memasuki perut bumi.

  37. Gravitasi tidak merespon manusia yang gagal dalam percintaan. (albert einstein)

  38. Hadapi masalah tnpa masalah agar masalah tidak mnjadi risalah kesalahan spanjang perjalanan ini

  39. Hadapilah problem hidup diri kamu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan diri kamu di kuasainya. Biarkanlah diri kamu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna. (Hellen Keller) Memecahkan masalah itu sult. mengenal masalah lebih sulit. tetapi menemukan masalah jauh lebih sulit (Albert Einstein)

  40. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika bertemu seseorang yang sangat bererti dan mendapati pada akhirnya bahawa tidak demikian adanya dan harus melepaskannya pergi.

  41. Hal yang sangat kecil dapat menyebabkan masalah yang sangat besar. Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil.

  42. Hanya karena orang lain berbuat tidak baik kepada kita, bukan berarti kita harus membalasnya dengan cara yang sama.

  43. Hanya karena seseorang cemburu, bukan berarti dia tak mempercayaimu. Dia hanya takut kehilangan dirimu.

  44. Harta adalah apa yang dimakan sampai kenyang, yang dipakai sampai lapuk dan yang di sumbangkan kepadaorang lain. Mahluk yang paling mulia di dunia ini adalah manusia, dan bagian tubuh manusiayg paling mulia adalah hati. (Imam al Ghazali)

  45. Harta akan habis digunakan tanpa ilmu, tapi sebaliknya ilmu akan berkembang jika digunakan

  46. Hidup bukanlah tentang menemukan dirimu sendiri. Hidup adalah tentang menciptakan dirimu sendiri.

  47. Hidup ini adalah pilihan yang kamu putuskan. Jika kamu tak ingin terlihat bodoh, jangan lakukan hal yang bodoh.

  48. Hidup tanpa pegangan ibarat buih-buih sabun. Bila-bila masa ia akan pecah.

  49. Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, namun jika digunakan dengan baik, sekali saja cukup!

  50. Hidup yang tak punya tujuan sama saja seperti layang-layang yang putus, genggam tujuan dan percayalah kita mampu meraihnya

Kata kata mutiara indah terbaru Kata kata mutiara indah terbaru


23 Tambahan Kata Kata Mutiara Indah Terbaik


Kata kata mutiara indah dari bruce lee Kata kata mutiara indah dari bruce lee


 


  1. Ingatlah ada 2 keuntungan dari kegagalan. Pertama, jika anda gagal, anda akan mengetahui hal-hal apa yang salah. Dan kedua, kegagalan dapat memberi anda kesempata untuk mencoba lagi dengan pendekatan yang baru ~Roger Van Oech

  2. Ingatlah kata pepatah Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan besok harus lebih baik daripada hari ini

  3. Ingatlah segala jerih payah pasti ada IMBALAN ..

  4. Ingatlah selalu bahwa masa depan itu datang di hari esok

  5. Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. ~ George Downing

  6. Jadilah ulama yang intelek, bukan intelek yang hanya tahu agama

  7. Jadilah yang terbaik dalam melakukan yang Anda lakukan. Jangan setengah-setengah. Hiduplah sepenuhnya.

  8. Jagalah dirimu baik-baik, usahakanlah kemuliaannya, kerana engkau dipandang manusia bukan kerana rupa tetapi kesempurnaan budi dan adab -Nabi SAW

  9. Jangan cuma berandai-andai atau membayangkan sesuatu, lakukanlah, mungkin apa yang kamu lakukan itu akan berakhir bahagia.

  10. Jangan habiskan waktumu memikirkan seseorang yang bahkan sedetikpun tak pernah memikirkanmu.

  11. Jangan habiskan waktumu memimpikan sesuatu yang tak mungkin terjadi ketika kamu bisa bangun dan membuat sesuatu terjadi.

  12. Jangan hanya karena engkau merasa kaya raya lalu bisa membeli sebuah kebahagiaan dan cinta yang suci. Kebahagiaan dan Cinta tidak serta merta anda dapatkan dengan kekayaan, melainkan dengan perasaan yang tulus dan menerima takdir Ilahi dengan kerelaan hati

  13. Jangan membenci dirimu jika kenyataan tak seperti yang kamu inginkan. Nikmati apa adanya dirimu. Banggalah pada dirimu sendiri.

  14. Jangan memberi makanan kepada orang lain yang anda sendiri tidak suka memakannya.

  15. Jangan membuat masalah kalo tidak mau mendapat masalah

  16. Jangan memohon pada Tuhan tuk meringankan cobaan yang ada, berdoalah pada Tuhan tuk memberikanmu kekuatan tuk dapat melaluinya.

  17. Yang lemah tidak pernah bisa memaafkan. Memaafkan adalah atribut orang kuat. – Mahatma Gandhi

  18. Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya. Hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali.

  19. Yang menghina selalu sudah hina lebih dulu – Mario Teguh

  20. Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa nafsu yang jika gagal di kendalikan maka kita akan menjadi pennghuni neraka. (Imam Al Ghazali)

  21. Waspadalah, kesombongan jiwa lebih lembut dari udara yang kita hirup

  22. Watak mulia dan keterampilan rendah tak akan membuat anda sukses, tapi tetap membuat anda menjadi orang yang dihargai. Watak rendah dan keterampilan tinggi membuat orang menjadi penipu. Watak mulia dan keterampilan tinggi akan mendatangkan semua kesuksesan terhadap apa pun yang anda tangani ~Chris Widener

  23. Ya Allah… Terangilah jiwa kami dengan cahayaMu, bimbinglah langkah kami dengan petunjukMu dan Jagalah kami dari siksa api neraka. Aamiin.

Semoga para pengunjung menyukai artikel kami dengan judul kata kata mutiara indah









kata kata mutiara indah

Sabtu, 26 Juli 2014

Pengelolaan Risiko Kredit Bank Mandiri

PENGELOLAAN RISIKO KREDIT


Risiko kredit berasal dari aktivitas pemberian kredit, penempatan pada surat berharga dan kepada bank lain, sales kepada nasabah dan aktivitas trading. Risiko kredit juga berasal dari transaksi komitmen dan kontinjensi kepada nasabah dan counterparty. Pengelolaan risiko kredit bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan meminimalisir kerugian akibat kegagalan nasabah debitur atau counterparty dalam memenuhi kewajibannya.


ALUR PROSES KREDIT DAN PENGELOLAAN RISIKO KREDIT


pengelolaan risiko kredit Bank Mandiri pengelolaan risiko kredit Bank Mandiri


Proses kredit dan pengelolaan risiko kredit di Bank Mandiri dilakukan secara terintegrasi oleh Business Unit, Credit Operation Unit, dan Credit Risk Management Unit. Dalam pelaksanaannya, didukung oleh sistem yang terintegrasi dan dilakukan secara end-to-end.


KEBIjAKAN KREDIT


Sebagai pedoman dalam pengelolaan kredit secara end-to-end, Bank Mandiri memiliki Kebijakan Perkreditan Bank  Mandiri (KPBM), termasuk didalamnya Budaya Kredit dan Doktrin Perkreditan. Penjabaran kebijakan kredit secara operasional dituangkan dalam bentuk Standar Prosedur Kredit (SPK) dan Manual Produk. Proses pengelolaan kredit diawali dengan penetapan target market, melakukan risk assessment dan monitoring atas pemberian kredit. Bank Mandiri menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit, dimana fungsi analisis kredit dilakukan oleh unit bisnis dan unit risiko kredit yang independen, fungsi persetujuan kredit dilakukan secara “4 eyes principle” dan fungsi administrasi kredit dilakukan oleh unit credit operation yang independen terhadap unit bisnis dan unit risiko kredit.


PERSETUJUAN KREDIT


Persetujuan dan penetapan limit kredit pada segmen corporate, commercial, dan business banking (limit Rp5 Miliar s.d. Rp10 Miliar) diidentifikasi dan diukur melalui sistem credit rating yang kemudian dilakukan analisa kelayakan bisnis melalui spreadsheet dan Nota Analisa Kredit (NAK) secara terintegrasi dan end-to-end melalui Integrated Processing System (IPS). Sedangkan pada segmen retail (business banking dengan limit Rp500 Juta s.d. Rp5 Miliar& mikro) dan consumer diukur melalui sistem credit scoring. Proses kredit dan pengelolaan risiko kredit segmen mikro dan consumer dilakukan melalui proses end-to-end yang terintegrasi dalam sistem Loan Origination System (LOS). Model credit rating (wholesale) dan credit scoring (retail dan consumer) secara kontinu dikembangkan dan divalidasi, serta dimonitor melalui laporan Tinjauan Model Scoring dan Rating. Model credit rating dan credit scoring yang digunakan sudah dapat memberikan nilai Probability of Default (PD), sementara Bank terus menerus mengembangkan model Loss Given Default (LGD) dan model Credit Conversion Factors (CCF) untuk menghitung Exposure at Default (EAD) dalam rangka mendukung penerapan Basel II dan perhitungan economic capital.  Dalam proses kredit, agunan yang diterima dapat berupa objek yang dibiayai dengan kredit (benda bergerak maupun benda tidak bergerak), maupun objek yang tidak dibiayai (personal guarantee maupun corporate guarantee). Agunan kredit harus memenuhi kriteria antara lain mempunyai nilai ekonomis, marketable, transferableserta mempunyai nilai yuridis.


MONITORING KREDIT


Bank selalu mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dan praktek kehati-hatian dalam menilai dan memantau kualitas kredit, diantaranya berdasarkan faktor penilaian prospek usaha, kinerja debitur dan kemampuan membayar. Monitoring kredit pada segmen corporate, commerial, dan business banking khusus untuk limit > Rp2 Miliar  dilakukan pada level debitur dengan menggunakan Watch List. Watch List merupakan suatu metode standar, terstruktur dan komprehensif dalam memonitor kinerja debitur, sehingga dapat segera dilakukan tindak lanjut (action plan) untuk mencegah penurunan kualitas kredit debitur. Proses monitoring dilakukan sekurang-kurangnya secara triwulanan, untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya melalui Loan Monitoring System yang telah terintegrasi dalam sistem IPS, serta melakukan deteksi dini menggunakan analisa Watch List (Early Warning Analysis). Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan account strategy dan tindakan secara dini untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit.  Monitoring kredit untuk segmen business banking khusus untuk limit < Rp2 Miliar, mikro dan consumer dilakukan  pada tingkat portfolio melalui analisa portfolio dari berbagai aspek (kualitas dan kuantitas portfolio dari berbagai perspektif: industri, wilayah, produk, jenis kredit, unit bisnis, segmen, dll)yang dituangkan dalam credit risk report.


Bank Mandiri juga melakukan monitoring kredit pada proses kredit dan sistem serta alat pendukungnya melalui suatu forum yang disebut credit session yang diselenggarakan secara rutin untuk setiap segmen kredit. Dari forum ini dapat diketahui permasalahan dan kelemahan pada proses bisnis, kebijakan kredit serta metodologi dan tools perkreditan, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan.


Sebagai langkah antisipatif (early warning signal), dilakukan proses simulasi dan stress testing terhadap portfolio Bank secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portfolio Bank per segmen atau per sektor industri, akibat perubahan beberapa parameter kondisi ekonomi secara ekstrim yang mungkin terjadi (extreme but plausible). Hasil simulasi memberikan panduan bagi bank untuk memonitor secara lebih ketat sektor-sektor atau debiturdebitur yang berpotensi mengalami penurunan kualitas serta untuk menetapkan langkah-langkah antisipatif guna mencegah terjadinya dampak yang buruk. Pada tahun ini, selain melaksanakan stress testing periodik, bank juga melakukan simulasi stres test terkait dampak perubahan harga komoditas serta dampak kenaikan upah minimum provinsi.


CREDIT COLLECTION AND RECOVERY


Direktorat Risk Management secara khusus menjalankan kebijakan penanganan collection dan recovery untuk kredit segmen retail (business banking dengan limit Rp500 Juta s.d. Rp5 Miliar& mikro) dan consumer, yang dibuat secara lebih fokus, sistematis, agresif dan terintegrasi berdasarkan jenis produk dan masing-masing bucket collection. Kebijakan tersebut didukung oleh Automated Collection System yang sifatnya end-to-end dan dilengkapi dengan collection tools antara lain:


a. Call Monitoring System untuk memonitor/merekam seluruh kegiatan penagihan yang dilakukan melalui telepon guna meminimalisir Reputational Risks dan sekaligus digunakan sebagai alat untuk training/ coaching.


b. Auto Predictive Dialer (Melita) untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas proses collection Kartu kredit yang terintegrasi dengan Behaviour Score. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, Bank menggunakan strategi penagihan pada produk kartu kredit berdasarkan collection & recovery scorecard yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009 dan terus disempurnakan implementasinya. Bank akan terus melakukan enhancement terhadap Automated Collection System terkait Debt Relief Program (restrukturisasi) kartu kredit dan kredit mikro sebagai upaya pemenuhan ketentuan Bank Indonesia mengenai pembatasan pengaturan kolektibilitas kredit restrukturisasi.


PORTFOLIO MANAGEMENT DAN RISIKO KONSENTRASI


Bank telah dapat mengalokasikan modal dan menerapkan prinsip active portfolio management dalam pengelolaan risiko kredit di tingkat portfolio dengan mengacu pada Portfolio Guideline (PG), yang terdiri dari Industry Classification, Industry Acceptance Criteria dan Industry Limit, yang akan muncul di seluruh tahapan pengelolaan risiko kredit.


Industry Classification dan Industry Acceptance Criteria bertujuan untuk membidik perusahaan terbaik (winner players) pada industri prioritas yang dapat memberikan nilai tambah secara ekonomis sebagai targeted customer. Proses seleksi secara proaktif ini telah menciptakan hubungan kemitraan yang professional dan berkelanjutan antara Bank dengan nasabah.


PORTfOLIO GUIDELINE PROCESS


Manajemen Risiko Kredit Bank Mandiri Manajemen Risiko Kredit Bank Mandiri


Pengelolaan risiko konsentrasi dilakukan antara lain dengan diversifikasi sektor industri sesuai dengan Industry Class dengan memperhitungkan faktor-faktor antara lain prospek industri/sektor, keahlian internal Bank dan kinerja portfolio. Untuk setiap sektor ditetapkan Industry Limit yang menetapkan alokasi kredit maksimum pada tiap sektor industri sesuai dengan Industry Class,  industry limit berbeda-beda sesuai dengan tingkat risk and return dari industri tersebut. Sedangkan pengelolaan risiko konsentrasi pada level debitur ditetapkan melalui ketentuan in-house limit, dilakukan secara lebih konservatif dibandingkan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan Bank Indonesia.


KOMPOSISI KREDIT BANK MANDIRI PER SEKTOR EKONOMI (DESEMBER 2013)


pengelolaan manajemen risiko kredit Bank Mandiri pengelolaan manajemen risiko kredit Bank Mandiri


Untuk mengetahui dampak perubahan kondisi ekonomi makro terhadap portfolio, dan pada akhirnya terhadap profitabilitas dan ketahanan modalnya, Bank melakukan stress testing secara berkala. Ada dua jenis stress testing yang dilakukan Bank, yaitu: sensitivity analysis dan scenario analysis. Berdasarkan hasil simulasi sensitivity analysis yang dilaksanakan pada tahun 2013, dampak perubahan variabel makro akan dapat mempengaruhi NPL pada portfolio kredit bank (dalam setahun kedepan) sebesar sebagai berikut:


PERTUMBUHAN DAN KUALITAS KREDIT


Selama tahun 2013, Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit yang cukup signifikan dengan tingkat NPL yang terjaga. Portfolio kredit Bank Mandiri untuk keseluruhan segmen (posisi bank secara individual) tumbuh 22,65% (YoY) dengan tingkat NPL 1,60% (gross). Beberapa segmen kredit mengalami pertumbuhan di atas ratarata, seperti  segmen micro & retail banking yang tumbuh sebesar 42,3% (YoY) namun dengan tingkat NPL yang terjaga sekitar 3%. Pencapaian tersebut Didapatkan melalui penerapan proses kredit secara terintegrasi (end-toend) dan handal, yang meliputi proses identifikasi sektor kredit yang potensial, proses underwriting yang akurat dan ketat,  proses monitoring kredit secara kontinu, portfolio management yang komprehensif dan penyelesaian kredit bermasalah secara disiplin


Diambil dari laporan tahunan Bank Mandiri http://www.bankmandiri.co.id tentang risiko kredit




Pengelolaan Risiko Kredit Bank Mandiri

Jumat, 25 Juli 2014

Manajemen Risiko Pasar dan Risiko Operasional Bank BNI

Manajemen Risiko Pasar BNI


Sebagian besar risiko pasar trading book bersumber dari aktivitas bisnis tresuri, sementara risiko pasar banking book, khususnya Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) dan Posisi Devisa Neto (PDN) bersumber dari seluruh aktivitas bank. Untuk mengelola eksposur risiko pasar yang dinamis sesuai perkembangan pasar domestik dan pasar global, bank memantau dan mengelola risiko pasar secara kontinu dan ketat.


Operational Risk atau Risiko Operasional Operational Risk atau Risiko Operasional


Tata Kelola Perusahan dan Organisasi


Dalam rangka pengelolaan risiko pasar yang efektif dan independen, organisasi Treasury dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu front office, middle office, dan back office. Front office melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan dengan nasabah. Dalam melakukan aktivitasnya, bisnis tresuri dibatasi dengan risk appetite, risk tolerance dan risk limit yang ditetapkan oleh unit independen yaitu Divisi Manajemen Risiko Bank, Divisi Tata Kelola Kebijakan dan Divisi Risiko Bisnis Korporasi. Fungsi pemantauan risiko pasar dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank. Pemantauan eksposur risiko dan kepatuhan terhadap limit-limit risiko menjadi semakin independen setelah berpindahnya Unit Middle Office dari unit bisnis ke Divisi Manajemen Risiko Bank. Untuk aktivitas pembukuan dan settlement dilakukan oleh Divisi Operasional sebagai back office.


Kebijakan dan Prosedur


Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, BNI telah memiliki kebijakan dan prosedur bisnis tresuri dan internasional. Selain itu agar pengelolaan risiko pasar berjalan efektif, BNI berpedoman pada pedoman penerapan Manajemen Risiko pasar serta prosedur risiko pasar (trading book) dan risiko suku bunga pada banking book.  Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko pasar dilakukan oleh unit yang independen dari unit bisnis. Identifikasi risiko pasar terutama dilakukan untuk setiap produk atau aktivitas baru.


BNI melakukan pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standar dan metode internal. Metode standar digunakan untuk menghitung KPMM risiko pasar, sementara pengelolaan risiko pasar harian menggunakan metode internal yaitu Value at Risk (VaR). Cakupan portofolio yang dihitung dalam KPMM dengan menggunakan metode standar adalah portofolio trading book untuk risiko suku bunga dan portofolio trading book dan banking book untuk risiko nilai tukar. Eksposur risiko pasar bank secara individu dan konsolidasi dengan menggunakan metode standar. Eksposur risiko pasar yang diukur dengan VaR senantiasa dipantau secara harian dan disampaikan kepada manajemen secara mingguan dan bulanan. Valuasi harga untuk instrumen yang aktif menggunakan harga pasar (mark to market), sedangkan untuk instrumen yang kurang aktif menggunakan harga wajar dari sumber yang independen.


Untuk melengkapi model VaR, BNI melakukan stress testing risiko pasar untuk menilai ketahanan bank dalam menghadapi perubahan nilai tukar dan suku bunga yang ekstrem, dengan skenario mengacu pada ketentuan Bank Indonesia dan skenario internal bank. Hasil stress testing tersebut dipergunakan untuk menyiapkan contingency plan jika kondisi ekstrem terjadi. Tingkat akurasi model pengukuran VaR diuji dengan validasi model secara periodik.


Perkembangan risiko suku bunga dan nilai tukar pada banking book secara keseluruhan dipantau ketat secara periodik sesuai metode pengukuran yang ditetapkan regulator dan disampaikan kepada manajemen melalui Forum Komite Risiko dan Kapital Bidang Asset & Liability. Front office atau unit bisnis selain berupaya mencapai target bisnis, sebagai bagian sistem pengendalian internal, juga berfungsi sebagai first line of defense dengan berupaya membatasi dan mengantisipasi risiko pasar yang disebabkan perubahan nilai tukar dan suku bunga sesuai limit-limit yang telah ditetapkan. Sementara sebagai second line of defense, Divisi Manajemen Risiko Bank melakukan pemantauan antara lain memantau penggunaan dan kepatuhan terhadap limit risiko, melakukan penetapan fixing price, memeriksa kewajaran harga atas transaksi tresuri dan investigasi terjadinya off market.


Perangkat dan Metode


Untuk mendukung proses bisnis dan sejalan dengan pengelolaan risiko pasar, BNI telah memiliki market risk management tools. Sedangkan untuk memperoleh data pasar diperoleh dari sumber-sumber harga best practice


yang independen. Untuk mengelola potensi kerugian Risiko Pasar telah ditetapkan limit-limit sebagai berikut:


  1. VaR Limit, yang merupakan maksimum potensi kerugian yang mungkin terjadi pada waktu tertentu di masa datang dengan tingkat kepercayaan tertentu.

  2. Budget Loss limit yang dipergunakan untuk membatasi realisasi kerugian aktivitas bisnis.

  3. Limit pembelian surat berharga yang digunakan untuk membatasi konsentrasi pembelian surat berharga korporat berdasarkan rating dan jenis mata uang surat berharga.

  4. Limit asset & liability repricing gap untuk membatasi risiko suku bunga dalam banking book.

Manajemen Risiko Operasional Bank BNI


Dengan meningkatnya keragaman dan kompleksitas produk serta aktivitas perbankan yang ditawarkan kepada nasabah, perkembangan sistem dan teknologi pendukung yang sangat cepat, serta meningkatnya ekspektasi nasabah akan pelayanan yang diberikan oleh bank, maka pengelolaan risiko operasional menjadi hal yang sangat penting.


Operational Risk model risiko operasional Operational Risk Model Risiko Operasional


Tata Kelola Manajemen Risiko Operasional dan Organisasi


Risiko operasional yeng dikelola dalam manajemen risiko telah diimplementasikan di segenap unit bisnis dan unit pendukung sebagai risk owner atau risk taker yang merupakan first line of defense. Implementasi tersebut didukung dengan second line of defense yang dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank, Divisi Kepatuhan, serta Divisi/Unit penyusun Pedoman Perusahaan sebagai risk control unit. Sedangkan sebagai third line of defence yaitu Satuan Pengawasan Internal sebagai risk assurance unit.


Kebijakan dan Prosedur


Divisi Manajemen Risiko Bank telah memiliki pedoman penerapan manajemen risiko operasional untuk mendukung implementasi manajemen risiko operasional pada segenap unit, yaitu:


  • Kebijakan manajemen risiko operasional dalam negeri

  • Operational risk management policy for overseas branches

yang dijabarkan lebih rinci dalam Pedoman Perusahaan transaksi dan operasional yang prudent untuk menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari seperti:


  • Prosedur manajemen risiko operasional dalam negeri

  • Operational risk management procedure for overseas branches

  • Petunjuk pelaksanaan operational risk self assessment (RSA)

  • Petunjuk pelaksanaan loss event database (LED)

  • Petunjuk pelaksanaan beban risiko operasional (BRO)

  • Operational risk self assessment manual for overseas branches.

  • Petunjuk pelaksanaan perangkat risiko operasional (PERISKOP)

Proses


risiko operasional framework risiko operasional framework


Manajemen risiko operasional BNI terdiri dari 5 (lima) proses utama yang berkesinambungan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yaitu identifikasi, penilaian, pengukuran, pemantauan dan pengendalian.


a. Identifikasi Risiko


Mekanisme identifikasi risiko operasional dilakukan dengan menerapkan mapping process assessment atas proses kerja/aktivitas masing-masing unit untuk menangkap potensi risiko operasional.


b. Penilaian Risiko


Dilakukan oleh masing-masing unit pemilik risiko melalui metode operational risk self assessment, mencakup penilaian atas dampak, frekuensi dan penyebab risiko serta solusinya.


c. Pengukuran Risiko


Sesuai dengan aturan Bank Indonesia, pengukuran risiko operasional menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach). Pengungkapan kuantitatif risiko operasional Bank secara individu dan konsolidasi.


d. Pemantauan Risiko


Dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank dengan melakukan evaluasi dan feedback atas penilaian risiko berdasarkan hasil self assessment seperti :


  • Feedback report untuk seluruh divisi/unit/ wilayah/cabang

  • Laporan bulanan Beban Risiko Operasional kepada Direksi

  • Laporan Profil Risiko Operasional

e. Pengendalian Risiko


Mekanisme mitigasi risiko operasional tergambar pada proses pengendalian internal, yaitu dengan menerapkan 4 strategi mitigasi, yaitu hindari, kurangi, transfer dan terima. Keempat strategi mitigasi tersebut tertuang dalam prosedur mitigasi Risiko Operasional yang meliputi prosedur pengendalian, prosedur penyelesaian transaksi, prosedur akuntansi, prosedur penyimpanan aset dan kustodian, prosedur penyediaan produk dan prosedur pencegahan fraud.


Perangkat dan Metode


Untuk membantu proses pengelolaan risiko operasional yang dilakukan oleh setiap unit kerja bank, telah dikembangkan perangkat manajemen risiko operasional (operational risk management tool) berbasis web (web-based) yang diberi nama PERISKOP (Perangkat Risiko Operasional). PERISKOP mempunyai peranan yang sangat penting karena 3 (tiga) proses utama dalam proses pengelolaan risiko operasional menggunakan perangkat ini yaitu Self Assessment, Loss Event Database dan Key Risk Indicator.


 PERISKOP (Perangkat Risiko Operasional)








Self Assessment (SA)Modul Loss Event DatabaseKey risk indicators
Self Assessment (SA) merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan sendiri oleh setiap unit (risk owner) dalam mengidentifikasi operational risk issue yang terdapat di unitnya, mencari penyebabnya, mengukur potensi kerugian yang mungkin timbul serta mencarikan solusi untuk mengatasinya. Hasil SA memberikan gambaran potensi risiko yang dihadapi unit untuk 3 (bulan) ke depan.Merupakan database atas seluruh kerugian finansial akibat risiko operasional yang terjadi di seluruh unit di bank. Data kerugian yang terkumpul melalui modul LED, selain digunakan untuk pengelolaan risiko operasional yang lebih baik juga sebagai dasar dalam perhitungan kebutuhan modal untuk mengcover risiko operasional dengan menggunakan Advance Measurement Approach (AMA).Key risk indicators merupakan alat ukur untuk mengidentifikasi potensi kerugian risiko operasional yang melekat pada produk dan aktivitas sebelum risiko tersebut terjadi dan memberikan tanda (signal) jika melebihi suatu range nilai tertentu yang telah ditetapkan

Business Continuity Management


Gangguan atau bencana yang diakibatkan oleh faktor alam, perbuatan manusia, maupun sistem dapat terjadi pada fungsi-fungsi usaha BNI yang kritikal sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas bisnis dan layanan BNI. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka BNI telah menerapkan Manajemen Keberlangsungan Usaha/ Business Continuity Management yang diharapkan dapat meminimalisir risiko operasional pada saat terjadinya kondisi darurat atau bencana. Pengembangan perangkat tersebut sejalan dengan peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan bank untuk melaksanakan proses pengendalian risiko untuk mengelola risiko yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank, serta selaras dengan persyaratan pada dokumen Basel II yang mewajibkan Bank untuk memiliki rencana keberlangsungan usaha dan rencana darurat (business continuity management dan contingency management) guna memastikan kemampuan bank untuk dapat tetap beroperasi dan membatasi kerugian jika terjadi gangguan terhadap aktivitas bisnisnya.


a. Tata Kelola dan Organisasi


Dalam kondisi bencana (disaster), BNI telah menyiapkan organisasi spesifik berupa Crisis Management Team (CMT) dan Emergency Task Force (ETF) yang terdiri dari Eksekutif Senior/Pimpinan Tertinggi Unit sebagai koordinator yang memiliki level kewenangan tertinggi. CMT akan aktif apabila Executive Management Team (EMT) selaku pimpinan tertinggi dari CMT menyatakan deklarasi kondisi status bencana.


b. Kebijakan dan Prosedur


Terkait dengan implementasi BCM, BNI telah menetapkan:


  • Kebijakan BCM Dalam Negeri.

  • BCM Policy for Overseas Branches.

  • Prosedur BCM.

  • Governance Gedung BCM.

  • Petunjuk Pelaksanaan Kunjungan ke Gedung BCM.

c. Proses


Setiap langkah recovery strategy dan restoration strategy yang dilaksanakan dipantau dan dilaporkan kepada CMT sampai kondisi dinyatakan normal kembali. Untuk memastikan tingkat kesiapan dan evaluasi BCM, BNI telah melakukan pengujian/simulasi penanganan bencana atas implementasi BCM di seluruh unit operasional. Hal ini dilakukan secara rutin tiap tahun untuk mengetahui tingkat kesiapan masing-masing unit, ditinjau dari segi organisasi maupun infrastruktur BCM yang dimiliki. Hasil dari evaluasi dan pengujian rutin tersebut terlihat dari penanganan yang sistematis dan terarah dalam menghadapi bencana baik yang disebabkan oleh manusia, alam, maupun oleh sistem sehingga aktivitas operasional BNI di lokasi bencana dapat tetap berjalan pada tingkatan tertentu walaupun beberapa sarana dan prasarana penunjang aktivitas bisnis mengalami gangguan.


Sumber laporan tahunan Bank BNI pada bagian risiko pasar dan risiko operasional



Minggu, 20 Juli 2014

Enterprise Risk Management Bank Mandiri

“Manajemen risiko di Bank Mandiri ditujukan untuk menjaga modal Bank, mendukung proses pengambilan keputusan, mengoptimalkanprofil risk-return, meningkatkan nilai perusahaan, serta melindungi reputasi Bank”


 A. ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) BANK MANDIRI


Enterprise Risk Manajemen Bank Mandiri 1024x950 Enterprise Risk Management Bank Mandiri


ERM merupakan pengelolaan risiko secara terintegrasi, yang menghubungkan antara strategic planning, risk appetite, business execution, risk assessment dan performance evaluation, dalam upaya mengoptimalkan pertumbuhan bisnis sesuai risk-adjusted return serta memaksimalkan shareholder value. Implementasi ERM sekaligus menjadi wahana untuk penerapan Basel II dan III di Bank Mandiri secara bertahap sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia.


Dengan ERM, Bank Mandiri memiliki kemampuan untuk menentukan secara tepat permodalan yang dibutuhkan untuk meng-cover risiko-risiko di Bank, mengalokasikan modal ke seluruh lini bisnis secara efisien dan rasional, serta mengidentifikasi peluang untuk melakukan diversifikasi dan optimalisasi portfolio. ERM juga memberikan common language bagi seluruh unit kerja sehingga dapat meminimalkan “silo” di antara unit kerja serta meningkatkan keterkaitan antara fungsi manajemen risiko dengan pengendalian internal, termasuk kepada seluruh perusahaan anak. Selain itu, ERM akan ikut berperan dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan bisnis dan risiko. Implementasi ERM System Bank Mandiri dalam skala yang komprehensif merupakan yang pertama diterapkan di Indonesia. Keberhasilan penerapan ERM System juga diakui secara internasional, antara lain oleh The Asian Banker melalui penghargaan The Asian Banker Risk Management Award 2013 untuk kategori Enterprise Risk Management Project.


Penerapan manajemen risiko di Bank Mandiri melalui kerangka ERM dilakukan dengan pendekatan two-prong, yaitu pengelolaan risiko melalui permodalan dan pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional, sehingga diharapkan tercapai pengelolaan risiko yang melekat dalam pengelolaan bisnis. Empat komponen utama pendukung penerapan pendekatan two-prong ini adalah Organisasi & Sumber Daya Manusia, Kebijakan & Prosedur, Sistem & Data, serta Metodologi/Model & Analytics.


 1. ORGANISASI & SUMBER DAYA MANUSIA


Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank Mandiri bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko-risiko yang dihadapi Bank, termasuk mengembangkan tools pendukung yang dibutuhkan dalam proses bisnis dan pengelolaan risiko. Selain itu terdapat unit kerja yang bertindak sebagai risk counterpart dari unit bisnis dalam proses four-eyes pemberian kredit. Salah satu kunci sukses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen risiko tersebut yaitu adanya risk awareness dan kemampuan teknis yang memadai pada seluruh unit kerja di Bank Mandiri, dimana hal ini menjadi tanggung jawab dan melibatkan seluruh unit kerja di Bank Mandiri. Untuk itu, diselenggarakan pelatihan internal secara rutin melalui Governance, Risk & Compliance (GRC) Academy, baik bagi pegawai di lingkungan Direktorat Risk Management maupun Direktorat lainnya. Selain itu, setiap tahun dilaksanakan sosialisasi, forum diskusi, magang, maupun program mengenai manajemen risiko yang sejalan dengan internalisasi budaya perusahaan.


 2. KEBIJAKAN & PROSEDUR


Bank Mandiri memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) sebagai pedoman utama pelaksanaan manajemen risiko. Sedangkan untuk area bisnis yang lebih spesifik, Bank memiliki kebijakan dan prosedur, misalnya di bidang perkreditan, treasury, dan operasional. Seluruh kebijakan dan prosedur di Bank Mandiri merupakan bentuk pengelolaan risiko yang melekat pada setiap aktivitas operasi Bank yang di-review dan di-update minimal sekali dalam setahun.


Penerapan manajemen risiko di Bank Mandiri adalah optimalisasi penggunaan business judgement bersama dengan analisa berdasarkan kondisi historis dengan tujuan menerapkan proses manajemen risiko yang melekat dalam proses bisnis.


 3. SISTEM & DATA


Sistem manajemen risiko dikembangkan untuk mendukung proses bisnis yang lebih efisien agar pengambilan keputusan dapat lebih cepat namun tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian. Dalam rangka menjaga integritas dan kualitas data, Bank telah menerapkan Integrated Processing System dan Loan Origination System yang telah diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi proses kredit serta menjaga kualitas data di segmen korporasi, komersial maupun retail, termasuk juga Integrated Collection System untuk meningkatkan produktivitas aktivitas collection, khususnya di segmen konsumer dan ritel. Untuk kegiatan treasury dan asset & liability management, Bank menggunakan Summit System dan Sendero System untuk mengelola risiko trading book dan banking book. Untuk mendapatkan gambaran profil risiko Bank Mandiri baik selaku perusahaan induk maupun profil risiko Bank yang terkonsolidasi dan terintegrasi dengan perusahaan anak, Bank telah mengimplementasikan Risk Profile Mandiri System (RPX) secara web-based sehingga mempercepat akses dan mempermudah kontrol. Untuk mengintegrasikan pengelolaan risiko secara bankwide, Bank mengimplementasikan ERM system sebagai sarana untuk memantau pengelolaan risiko secara holistik, termasuk menghitung modal untuk mengcover semua jenis risiko. ERM system memiliki kapabilitas untuk melakukan perhitungan capital charge (Standardized Approach dan Advanced Approach), implementasi operational risk management tools, active portfolio management, stress testing dan value-based management.


 4. METODOLOGI/MODEL & ANALYTICS


Bank secara berkelanjutan menerapkan pengukuran risiko yang mengacu kepada international best practices dengan menggunakan pendekatan permodelan kuantitatif maupun kualitatif melalui pengembangan model risiko seperti rating, scoring, value at risk (VaR), portfolio management, stress testing dan model lainnya sebagai pendukung judgemental decision making. Secara periodik, model-model risiko tersebut dikalibrasi dan divalidasi oleh unit Model Risk Validator yang bersifat independen untuk menjaga keandalan dan validitas model serta memenuhi persyaratan


PENGELOLAAN RISIKO MELALUI PERMODALAN


gambar Enterprise Risk Manajemen gambar Enterprise Risk Management


Pengelolaan risiko melalui permodalan di Bank Mandiri meliputi kebijakan diversifikasi sumber permodalan yang sinkron dengan rencana strategis jangka panjang, dan kebijakan alokasi modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki profil risk-return yang optimal (termasuk penempatan pada perusahaan anak). Hal ini bertujuan untuk memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk investor dan regulator. Bank Mandiri memastikan memiliki kecukupan modal untuk mengcover risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, baik berdasarkan ketentuan regulasi (regulatory capital) maupun kebutuhan internal (economic capital). Bank Mandiri mengacu kepada regulasi Bank Indonesia (Basel II) dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Untuk risiko kredit, Bank menggunakan Pendekatan Standar Basel II (Standardized Approach)1 dan saat ini secara bertahap memulai simulasi pendekatan berdasarkan rating internal (Internal Ratings-Based Approach). Pendekatan Standar Basel II risiko kredit belum menggunakan data rating eksternal dari nasabah debitur, namun saat ini Bank sedang melakukan inisiasi dan simulasi terkait penggunaan rating eksternal tersebut. Untuk risiko pasar, Bank menggunakan Model Standar2, sedangkan secara internal Bank telah menggunakan Value at Risk sebagai model internal3. Untuk risiko operasional, Bank mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar Basel II (Basic Indicator Approach)4 dan sudah mensimulasikan Pendekatan Standar (Standardized Approach).


Bank juga telah menghitung simulasi beban modal kredit dengan pendekatan Advanced IRBA (Internal Rating Based Approach). Dengan menggunakan pendekatan Advanced IRBA, diharapkan Bank bisa mendapatkan rasio kecukupan modal yang lebih efisien. Saat ini, Bank juga sedang mengembangkan pengukuran kebutuhan modal secara ekonomis (economic capital) baik untuk risiko kredit maupun risiko operasional, yang sekaligus menjadi dasar bagi bank untuk mulai mengimplementasikan VBM (Value Based Management) melalui pengukuran RORAC (Return On Risk Adjusted Capital). Sebagai langkah awal penerapan VBM tersebut, Bank mulai menggunakan indikator RORWA (Return On Risk Weighted Asset) yang lebih intuitif bagi unit bisnis, sebelum nantinya menerapkan RORAC. Bank Mandiri telah mempersiapkan penerapan Basel III mengacu kepada dokumentasi Basel serta regulasi dan inisiatif yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia6. Bank Mandiri aktif mengikuti kelompok kerja Basel III maupun Quantitative Impact Study (QIS) yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan posisi per Juni 2013, hasil QIS menunjukkan bahwa secara umum Bank Mandiri telah memenuhi pedoman dalam Basel III, dengan hasil simulasi


Capital Adequacy Ratio lebih tinggi dibandingkan perhitungan kecukupan modal menggunakan Basel II. Hal ini disebabkan oleh struktur permodalan Bank Mandiri yang didominasi oleh Tier 1 Common Equity. Hasil QIS juga menunjukkan bahwa Bank Mandiri beroperasi pada tingkat risiko yang rendah, yang ditunjukkan oleh kecukupan leverage ratio dan tingginya liquidity ratio, yang disebabkan oleh ketatnya pengendalian risiko atas eksposur off balance sheet. Selain itu, posisi aset likuid dan komposisi neraca Bank menunjukkan konsistensi terhadap persyaratan Basel III.


 PENGELOLAAN RISIKO MELALUI AKTIVITAS OPERASIONAL


Pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional ditujukan untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional pada level yang dapat diterima. Bank Mandiri menerapkan risk appetite dan risk tolerance dalam bentuk kebijakan limit dan sistem limit, yang disusun dan diusulkan oleh unit bisnis bersama unit manajemen risiko dan disetujui oleh Risk Management Committee. Penetapan limit didasarkan atas limit secara keseluruhan, limit per jenis risiko maupun limit per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur risiko. Kebijakan limit tidak saja berfungsi dalam proses pengendalian risiko namun juga mendorong strategi bisnis dan ekspansi bisnis ke dalam koridor pertumbuhan dengan profil risk-reward yang optimal. Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui front end, middle end dan back end. Pengelolaan risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui sistem limit. Pengelolaan risiko operasional pada produk dan aktivitas Bank dilakukan oleh seluruh unit kerja, dan di-review secara bankwide oleh unit risk management, serta diukur keefektifan pelaksanaannya (assurance) oleh unit Internal Audit.


PENGELOLAAN RISIKO KREDIT


(Mengenai Pengelolaan Risiko Kredit Bank Mandiri akan dibahas pada artikel secara terpisah)


Sumber : Laporan Tahun 2013 Bank Mandiri bagian Manajemen Risiko – Enterprise Risk Manajemen




Enterprise Risk Management Bank Mandiri

Penerapan Manajemen Risiko Kredit Bank BNI tahun 2013

Dalam mengelola risiko secara komprehensif dan efektif diperlukan infrastruktur manjemen risiko yang mencakup Tata Kelola dan Organisasi termasuk SDM, Kebijakan dan Prosedur, Proses Manajemen Risiko, Perangkat dan Metode Pengukuran termasuk Kuantifikasi Model Risiko, dan didukung oleh Teknologi Informasi dan Budaya Risiko yang kuat. Infrastruktur masing-masing risiko yang telah dikembangkan dan diimplementasikan adalah sebagai berikut:


1. Risiko Kredit


Selama tahun 2013, BNI berhasil mengelola dan membatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana portofolio kredit tumbuh sebesar 24,9% dengan rasio pinjaman bermasalah (Non Performing Loan) bruto turun menjadi 2,2% dan rasio cadangan kredit bermasalah meningkat menjadi 128,4%. Konsentransi persektor ekonomi juga membaik ditandai dengan penurunan angka Herfindahl Index menjadi 13,88 dari 14,00 di tahun sebelumnya.


Penerapan Manajemen Risiko Kredit Bank BNI Penerapan Manajemen Risiko Kredit Bank BNI


Tata Kelola dan Organisasi



Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, proses analisa kredit memisahkan fungsi antara unit bisnis/fungsi pemasaran, yang dilakukan oleh Relationship Manager, dengan unit risiko/fungsi analisa kredit yang dilakukan oleh Credit Analyst. Proses persetujuan kredit dilakukan dalam Komite Kredit yaitu forum bersama pejabat pemutus kredit yang berwenang memutus kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan, yang terdiri dari pejabat dari unit bisnis dan unit risiko bisnis. Unit bisnis dan unit risiko bisnis berperan sebagai first line of defence atau risk owner yang mengelola dan mengendalikan risiko kredit pada kegiatan operasional harian unit tersebut.


Sesuai dengan pendekatan Customer Centric, organisasi risiko kredit dikembangkan sesuai dengan segmennya. Unit risiko bisnis di BNI terdiri dari Divisi Risiko Bisnis Korporasi, Divisi Risiko Bisnis Komersial & Usaha Kecil, dan Divisi Risiko Bisnis Konsumer & Ritel yang bertanggung jawab kepada Direktur Risiko Bisnis.


Menurut fungsinya, organisasi risiko kredit pada dasarnya terbagi atas 3 (tiga) jenis aktivitas, yaitu:


a. Credit Risk Operation


Merupakan partner dari unit bisnis dalam proses kredit baik dari analisa, persetujuan, pemantauan serta remedial dan recovery. Fungsi ini dijalankan oleh Divisi BNR, CMR, CNR, RRC dan RRM.


b. Credit Policy


Bertugas menyiapkan kebijakan dan prosedur perkreditan yang diperlukan dalam proses kredit, seperti limit kewenangan, persyaratan-persyaratan perkreditan dan sebagainya. Fungsi ini dijalankan oleh Divisi Tata Kelola Kebijakan sebagai second line of defence.


c. Credit Risk Management


Mencakup portfolio planning, credit risk measurement, internal rating system, pricing dan sebagainya. Fungsi ini dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank sebagai second line of defence.


 


Manajemen Risiko Kredit Bank BNI 1024x682 Manajemen Risiko Kredit Bank BNI


Kebijakan dan Prosedur


Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas portofolio, BNI telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) yang diputus oleh Forum Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) dan disetujui oleh Dewan Komisaris. KPB ini diterjemahkan ke dalam pedoman perusahaan perkreditan yang diputus oleh Forum Komite


Prosedur Perkreditan (KPP) untuk selanjutnya dilakukan pembakuan kedalam Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking seluruh segmen dan Pedoman Perusahaan Perkreditan Konsumer & Ritel yang merupakan pedoman kerja aktivitas perkreditan di BNI. Saat ini BNI telah memiliki pedoman perusahaan dalam bentuk online yaitu BNI ePP (elektronik Pedoman Perusahaan).


Proses


Proses manajemen risiko kredit berlangsung secara berkesinambungan dalam suatu value chain activity, diawali dengan customer insight, portfolio planning, product development, loan origination/monitoring, loan administration & portfolio optimization. Pada tataran eksposur individu, proses manajemen risiko kredit dilaksanakan oleh Unit Bisnis dan Unit Risiko Bisnis melalui identifikasi (antara lain verifikasi kebenaran data), pengukuran (menggunakan perangkat analisa kredit), proses persetujuan kredit, pemantauan (melalui kunjungan berkala kepada nasabah dan review rating nasabah), dan pengendalian (antara lain melalui penetapan limit-limit, covenant, dan faktor mitigant).


Pada tataran eksposur portofolio, eksposur kredit senantiasa dipantau dan dilaporkan secara berkala kepada Manajemen antara lain melalui Laporan Portofolio Pinjaman dan Forum Risiko dan Kapital Bidang Manajemen Risiko. Pada Forum Risiko dan Kapital Bidang Manajemen Risiko dilakukan evaluasi atas pencapaian target, penetapan langkah-langkah dan koordinasi tindaklanjut perbaikan, serta evaluasi atas efektivitas langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan. Secara umum governance dan alur proses perkreditan di BNI digambarkan sebagai berikut :


Perangkat dan Metode


Untuk mendukung proses bisnis dan pengelolaan risiko kredit, BNI telah mengembangkan beberapa perangkat manajemen risiko kredit baik pada tataran eksposur portofolio maupun individu. Pada tataran eksposur individu, BNI telah membangun dan mengembangkan model rating debitur yang mencakup seluruh segmen (Corporate, Commercial, Small, Retail dan Consumer ) untuk menetapkan kualitas debitur dalam proses analisa kredit dan penetapan parameter Risiko Kredit mencakup Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD), Exposure at Default (EAD) sesuai dengan ketentuan Basel II. Model-model kuantitatif tersebut direview dan divalidasi secara berkala. Pada tataran eksposur portofolio, Loan Exposure Limit merupakan batas maksimum pinjaman dalam negeri di akhir tahun untuk setiap sektor ekonomi pada masing-masing segmen, yang digunakan sebagai pedoman ekspansi pinjaman dan sebagai salah satu upaya mengurangi risiko konsentrasi pinjaman. Selain itu, ditetapkan pula Industry Risk Rating (IRR) yang merupakan penilaian tingkat risiko industri, serta referensi rasio keuangan untuk masing-masing segmen. Sebagai bagian dari pengukuran risiko kredit, telah dilakukan stress testing risiko kredit untuk menilai ketahanan bank dalam menghadapi kondisi terburuk.


Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)


Penurunan nilai adalah suatu kondisi dimana nilai tercatat dari suatu aset melebihi dari nilai yang dapat dipulihkan dari aset yang bersangkutan. BNI melakukan evaluasi penurunan nilai atas seluruh aset keuangan kecuali aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang nilai wajarnya diukur melalui Laporan Laba Rugi (Fair Value Through Profit and Loss). Pada setiap tanggal neraca (setiap akhir bulan), BNI mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa Aset Keuangan atau kelompok Aset Keuangan mengalami penurunan nilai. Bukti objektif tersebut adalah bukti terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.


Adapun bukti objektif aset keuangan terjadi penurunan nilai adalah sebagai berikut :


  1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur.

  2. Pelanggaran kontrak, yaitu terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran kewajiban debitur baik pokok, bunga dan denda.

  3. BNI dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan keuangan tersebut.

  4. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan ainnya.

  5. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau

  6. Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset keuangan tersebut, meskipun penurunan belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset keuangan tersebut.

 


Assessment penurunan nilai (perhitungan CKPN) di BNI menggunakan 2 (dua) metode yaitu assessment secara individual dan assessment secara kolektif.


Perhitungan CKPN dilakukan secara individual apabila suatu aset keuangan yang signifikan mempunyai bukti obyektif mengalami penurunan nilai. Aset yang dikategorikan sebagai signifikan adalah aset keuangan dari segmen Korporasi dan Usaha Menengah, serta kepemilikan surat berharga. CKPN secara individual dihitung dengan menggunakan metode nilai kini dari estimasi arus kas suatu aset keuangan. Proses estimasi arus kas untuk pinjaman dilakukan langsung oleh pejabat yang mengelola masing-masing debitur. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan data kerugian historis perhitungan Incurred Loss berdasarkan estimasi PD dan LGD dari masing-masing kelompok aset tertentu. Metode perhitungan PD dan LGD untuk CKPN Kolektif menggunakan migration analysis dan roll rate analysis dengan periode observasi data selama 5 tahun.


Perhitungan CKPN secara Kolektif dilakukan bagi semua aset keuangan yang:


  1. Tidak dievaluasi secara individual, yaitu antara lain kredit dari segmen Usaha Kecil, Kredit Konsumtif, Kartu Kredit, Tagihan Akseptasi, Tagihan Dokumen dan Fasilitas.

  2. Tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai dari aset keuangan yang dievaluasi, yaitu pinjaman dalam segmen korporasi dan usaha menengah yang tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai.

  3. Terdapat bukti objektif penurunan nilai dari aset keuangan yang dievaluasi secara individual namun tidak terdapat kerugian penurunan nilai. Pengungkapan tagihan bersih dan rincian mutasi cadangan penurunan nilai Bank secara individual dan konsolidasi

Penerapan Pengukuran Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Penggunaan Peringkat dari Lembaga Pemeringkat Eksternal.


resiko kredit bank bni resiko kredit bank bni


Kebijakan penggunaan Peringkat dalam Perhitungan ATMR mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPnP tanggal 18 Februari 2011 yaitu:


  1. Peringkat suatu perusahaan hanya berlaku untuk perusahaan tersebut, sehingga walaupun berada dalam satu kelompok usaha peringkat suatu perusahaan tidak dapat digunakan untuk menetapkan bobot risiko dari perusahaan lain.

  2. Peringkat domestik (Pefindo, Fitch Indonesia dan ICRA Indonesia) hanya digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam mata uang Rupiah, sedangkan peringkat internasional (Moody’s, S&P dan Fitch) digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam valuta asing.

  3. Penetapan bobot risiko atas tagihan dalam bentuk surat berharga didasarkan pada peringkat dari surat berharga dimaksud (issue rating). Dalam hal surat berharga tidak memiliki peringkat maka penetapan bobot risiko didasarkan pada bobot risiko dari tagihan tanpa peringkat. Penetapan bobot risiko atas tagihan dalam bentuk selain surat berharga, didasarkan pada peringkat debitur (issuer rating). Dalamhal tagihan dalam bentuk selain surat berharga tidak memiliki peringkat maka penetapan bobot risiko didasarkan pada bobot risiko dari tagihan tanpa peringkat.

  4. Peringkat jangka pendek digunakan untuk penetapan bobot risiko dari surat berharga yang memiliki peringkat jangka pendek dan diterbitkan oleh pihak yang termasuk dalam cakupan Tagihan Kepada Bank atau Tagihan Kepada Korporasi. Dalam hal tagihan jangka pendek tidak mempunyai peringkat jangka pendek, maka penetapan bobot risiko menggunakan peringkat jangka panjang.

  5. Apabila suatu eksposur mempunyai lebih dari satu peringkat yang eligible, maka yang digunakan adalah peringkat yang memberikan bobot risiko terendah kedua. Dalam hal ini apabila hanya terdapat dua peringkat, maka yang digunakan adalah peringkat yang terendah.

Penentuan bobot risiko berdasarkan peringkat eksposur sebagaimana tersebut di atas hanya diberlakukan untuk kategori portofolio sebagai berikut:


  1. Tagihan Kepada Pemerintah Negara lain

  2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

  3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

  4. Tagihan Kepada Bank (Jangka Panjang dan Jangka Pendek)

  5. agihan Kepada Korporasi (Jangka Panjang dan Jangka Pendek)

 


Komposisi Eksposur Risiko Kredit per Bobot Risiko 31 Desember 2013 (%)


Peringkat yang digunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia. Daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui sebagaimana dapat diakses pada website Bank Indonesia adalah sebagai berikut:


  • Fitch Ratings

  • Moody’s Investor Service

  • Standard and Poor’s

  • PT. Fitch Ratings Indonesia

  • PT ICRA Indonesia

  • PT. Pemeringkat Efek Indonesia

Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan kategori portofolio dan skala peringkat bank secara individu dan konsolidasi


 


Transaksi Derivatif


Transaksi derivatif yang sering dilakukan oleh bank pada umumnya adalah Foreign Exchange Swap, Currency Forward, Cross Currency Swap (CCS), dan Interest Rate Swap (IRS). Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh unit bisnis dan unit risiko, ditentukan limit transaksi dan jumlah marginal deposit yang harus disetor oleh nasabah sesuai dengan jenis dan risiko yang melekat dalam transaksi derivatif.


Transaksi Repo dan Reverse Repo


Secara umum, selama ini BNI hanya melakukan transaksi repo maupun reverse repo dengan underlying aset Surat Berharga Pemerintah Republik Indonesia (Surat Utang Negara).


Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar


Jenis agunan utama yang diterima dalam rangka mitigasi risiko kredit adalah objek yang dibiayai oleh bank. Sedangkan sebagai pelengkap, bank dapat menerima agunan tambahan. Jenis agunan utama dan tambahan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi:


  1. Agunan, yang dapat berupa aset fisik (tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan sebagainya) maupun asset keuangan (cash collateral, marginal deposit, emas, piutang, surat hutang maupun surat berharga lainnya). Dalam teknik mitigasi risko kredit, aset fisik tidak diperhitungkan sebagai teknik mitigasi risiko kredit.

  2. Garansi, yang diterima dari Pemerintah Republik Indonesia, Bank koresponden, maupun perusahaan Asuransi. Dalam teknik mitigasi risiko kredit, garansi yang diperhitungkan hanya garansi yang diterbitkan oleh pihak yang termasuk dalam cakupan kategori Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia, Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain, Tagihan Kepada Bank serta lembaga penjaminan/asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan garansi dan penerbit garansi.

  3. Asuransi Kredit, yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan polis asuransi, penerbit asuransi dan kategori portofolio penerima asuransi. BNI mengatur kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai dan mengelola agunan berdasarkan jenis eksposur dan skim pembiayaan yang diberikan. Saat ini penetapan besarnya maksimum kredit untuk kredit produktif segmen kecil ditetapkan sebesar 110% dari nilai taksasi jaminan fixed asset yang diserahkan. Sementara untuk kredit produktif korporasi dan menengah penilaian kecukupan agunan yang diterima tetap memperhitungkan adanya cash equivalent value. Untuk eksposur kredit (loan), penilaian agunan harus dilakukan minimum setiap 24 bulan. Penerbit jaminan/garansi yang diakui dalam perhitungan teknik mitigasi risiko kredit pada umumnya adalah bank koresponden yang memenuhi persyaratan sebagai prime bank ataupun berstatus Badan Usaha Milik Negara.

Penggunaan garansi sebagai salah satu bentuk teknik mitigasi risiko masih terbatas pada transaksi jasa perdagangan.


Eksposur Sekuritisasi


Aktivitas sekuritisasi BNI sementara ini hanya terbatas pada kepemilikan credit linked notes, namun demikian per 31 Desember 2013 tidak memiliki eksposur sekuritisasi aset.


Sumber LaporanTahunan Bank BNI 2013, pada bagian risiko kredit



Selasa, 01 Juli 2014

kata kata mutiara indah

kata kata mutiara indah kami kali ini tidak kalah bermaknanya dengan artikel kami sebelumnya (baca artikel kata mutiara indah ). Sama seperti artikel sebelumnya kumpulan kata kata mutiara indah ini kami dapatkan dari berbagai sumber. Pada saat saya posting artikel ini bertepatan dengan hari ketiga bulan ramadhan 1435 Hijriah. Kami berharap artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi para pengunjung beragama islam untuk lebih ikhlas dan bahagia dalam menjalani kehidupan.


Kata kata mutiara indah terbaik dunia Kata kata mutiara indah terbaik dunia


50 Kata Kata Mutiara Indah Terbaru



Kata kata mutiara indah terbaik Kata kata mutiara indah terbaik


  1. Apa yang kita lakukan pada orang lain hari ini, itu jugalah yang akan dilakukan orang lain terhadap kita esok, karena roda kehidupan terus berputar dan hukum karma itu berjalan abadi.

  2. Apa yang mudah untuk didapatkan, akan mudah untuk disesalkan. Apa yang butuh perjuangan untuk didapatkan, akan sulit untuk dilupakan.

  3. Apa yang nampak mempesona hanyalah sebatas kulit yang akan sirna seiring pertambahan usia.

  4. Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. ~ La Roucefoucauld

  5. Apapun yang terjadi, jangan sampai melepaskan pegangan dua tambang utama kehidupan, Harapan dan Keyakinan ..

  6. Apapun yang terjadi, jangan sampai melepaskan pegangan dua tambang utama kehidupan, Harapan dan Keyakinan.

  7. Bahagia adalah ketika dapat bersama, saling mencinta tanpa mempermasalahkan kekurangan yang kita punya.

  8. Bahagia adalah milik mereka yang bangga menjadi dirinya sendiri, tanpa mencemaskan apa yang dipikirkan orang lain tentangnya.

  9. Bahagia bukan berarti segalanya sempurna. Bahagia adalah ketika kamu memutuskan tuk melihat segala sesuatu secara sempurna.

  10. Banyak org yang mengatakan cinta itu menyakitkan. Namun bagiku cinta tidak menyakitkan. Yg membuat semuanya menyakitkan itu karena KAMU (-

  11. Barang siapa berhasil menundukan hawa nafsunya, maka dia akan berbahagia dan memperoleh kemenangan. Sebaliknya, barangn siapa yangdi kalahkan oleh hawa nafsunya, maka dia menderita kerugian dan celaka. ( Nasihat Orang Arif dan Bijak)

  12. Beribadah pada Yang Kuasa seperti berzikir adalah cara untuk menenangkan hati kita, menenangkan otak dan membuat semuanya fresh.

  13. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.

  14. Berita tidak selalu sama dengan kenyataan.

  15. Beritahukan kepadaku apa bacaan-bacaanmu, nescaya aku akan beritahu siapa diri kamu ini.

  16. Berjalan 10 Ribu Mil dapat kita selesaikan bila kita berani memulai langkah awal

  17. Bukti akal fikiran seseorang ialah perbuatannya, dan bukti ilmunya ialah ucapannya.

  18. Bunga yang mekar dalam kesulitan adalah yang paling langka dan paling indah dari semua.

  19. Burung – sarang, Laba laba – jaring, manusia – teman -William Blake

  20. Butuh keberanian untuk mengatakan tanpa mengharapkan apapun. Memberi bukan berarti harus menerima.

  21. Butuh kepercayaan dalam cinta, karena cinta punya kekuatan untuk saling menyakiti. Namun cinta juga yang tak membiarkan itu terjadi.

  22. Cantik adalah relatif, tergantung siapa yang memandangnya dan bagaimana mereka memandangnya.

  23. Cantik adalah saat apa yang dimiliki org lain tidak membuatmu iri, karena apa yang kau butuhkan adl menjadi dirimu sendiri. -@AmandaAdriani

  24. Cinta adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia, jagalah cinta sebelum cinta itu pergi

  25. Cinta adalah suatu emosi yang kuat, emosi yang takkan pergi jika ia tlah menghampiri. Jika dipaksakan, akan meninggalkan luka yang dalam.

  26. Coba perhatikan PASANGAN anda jika anda sanjung: 1) Tersenyum lebar; 2) Tersenyum tersipu-sipu; 3) Malu sambil menutup muka/mulut; atau 4) diam saja. Mana yang lebih tepat? …

  27. Cobalah dari hari ini dan seterusnya untuk mendasarkan doamu atas perasaan gembira dan kesyukuranmu, lalu perhatikan apa yang terjadi

  28. Dalam cinta, jangan buang air matamu menangisi seseorang yang bahkan tak pantas tuk melihatmu tersenyum.

  29. Dalam cinta, ketika kamu tak ada alasan lagi tuk bertahan, itu adalah alasan yang baik tuk melepaskan.

  30. Dalam hidup, jangan miliki rasa takut pada dia yang membencimu, tapi kamu harus hati-hati pada teman yang pura-pura memelukmu.

  31. Dalam hidup, jangan pernah biarkan pendapat seseorang tentangmu mengubah dirimu menjadi seseorang yang kamu tahu bukan dirimu.

  32. Dunia tidak berakhir hanya karena anda tidak cantik. Tapi dunia anda memang akan berakhir jika anda sibuk mencela diri anda.

  33. Emas diuji dengan api, wanita diuji dengan emas dan lelaki diuji dengan wanita

  34. Engkau boleh menertawaiku, aku tak kan membalasmu, bahkan saat aku sangat pantas menertawai ketertinggalanmu nanti.

  35. Gagal itu adalah hal yang biasa, tapi kegagalan yang sesungguhnya adalah saat kita menyerah dan berhenti untuk mencoba

  36. Genggamlah bumi sblm bumi menggengam anda,pijaklah bumi sblm bumi memijak anda,maka perjuangkanlah hidup ini sblm anda memasuki perut bumi.

  37. Gravitasi tidak merespon manusia yang gagal dalam percintaan. (albert einstein)

  38. Hadapi masalah tnpa masalah agar masalah tidak mnjadi risalah kesalahan spanjang perjalanan ini

  39. Hadapilah problem hidup diri kamu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan diri kamu di kuasainya. Biarkanlah diri kamu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna. (Hellen Keller) Memecahkan masalah itu sult. mengenal masalah lebih sulit. tetapi menemukan masalah jauh lebih sulit (Albert Einstein)

  40. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika bertemu seseorang yang sangat bererti dan mendapati pada akhirnya bahawa tidak demikian adanya dan harus melepaskannya pergi.

  41. Hal yang sangat kecil dapat menyebabkan masalah yang sangat besar. Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil.

  42. Hanya karena orang lain berbuat tidak baik kepada kita, bukan berarti kita harus membalasnya dengan cara yang sama.

  43. Hanya karena seseorang cemburu, bukan berarti dia tak mempercayaimu. Dia hanya takut kehilangan dirimu.

  44. Harta adalah apa yang dimakan sampai kenyang, yang dipakai sampai lapuk dan yang di sumbangkan kepadaorang lain. Mahluk yang paling mulia di dunia ini adalah manusia, dan bagian tubuh manusiayg paling mulia adalah hati. (Imam al Ghazali)

  45. Harta akan habis digunakan tanpa ilmu, tapi sebaliknya ilmu akan berkembang jika digunakan

  46. Hidup bukanlah tentang menemukan dirimu sendiri. Hidup adalah tentang menciptakan dirimu sendiri.

  47. Hidup ini adalah pilihan yang kamu putuskan. Jika kamu tak ingin terlihat bodoh, jangan lakukan hal yang bodoh.

  48. Hidup tanpa pegangan ibarat buih-buih sabun. Bila-bila masa ia akan pecah.

  49. Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, namun jika digunakan dengan baik, sekali saja cukup!

  50. Hidup yang tak punya tujuan sama saja seperti layang-layang yang putus, genggam tujuan dan percayalah kita mampu meraihnya

Kata kata mutiara indah terbaru Kata kata mutiara indah terbaru


23 Tambahan Kata Kata Mutiara Indah Terbaik


Kata kata mutiara indah dari bruce lee Kata kata mutiara indah dari bruce lee


 


  1. Ingatlah ada 2 keuntungan dari kegagalan. Pertama, jika anda gagal, anda akan mengetahui hal-hal apa yang salah. Dan kedua, kegagalan dapat memberi anda kesempata untuk mencoba lagi dengan pendekatan yang baru ~Roger Van Oech

  2. Ingatlah kata pepatah Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan besok harus lebih baik daripada hari ini

  3. Ingatlah segala jerih payah pasti ada IMBALAN ..

  4. Ingatlah selalu bahwa masa depan itu datang di hari esok

  5. Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. ~ George Downing

  6. Jadilah ulama yang intelek, bukan intelek yang hanya tahu agama

  7. Jadilah yang terbaik dalam melakukan yang Anda lakukan. Jangan setengah-setengah. Hiduplah sepenuhnya.

  8. Jagalah dirimu baik-baik, usahakanlah kemuliaannya, kerana engkau dipandang manusia bukan kerana rupa tetapi kesempurnaan budi dan adab -Nabi SAW

  9. Jangan cuma berandai-andai atau membayangkan sesuatu, lakukanlah, mungkin apa yang kamu lakukan itu akan berakhir bahagia.

  10. Jangan habiskan waktumu memikirkan seseorang yang bahkan sedetikpun tak pernah memikirkanmu.

  11. Jangan habiskan waktumu memimpikan sesuatu yang tak mungkin terjadi ketika kamu bisa bangun dan membuat sesuatu terjadi.

  12. Jangan hanya karena engkau merasa kaya raya lalu bisa membeli sebuah kebahagiaan dan cinta yang suci. Kebahagiaan dan Cinta tidak serta merta anda dapatkan dengan kekayaan, melainkan dengan perasaan yang tulus dan menerima takdir Ilahi dengan kerelaan hati

  13. Jangan membenci dirimu jika kenyataan tak seperti yang kamu inginkan. Nikmati apa adanya dirimu. Banggalah pada dirimu sendiri.

  14. Jangan memberi makanan kepada orang lain yang anda sendiri tidak suka memakannya.

  15. Jangan membuat masalah kalo tidak mau mendapat masalah

  16. Jangan memohon pada Tuhan tuk meringankan cobaan yang ada, berdoalah pada Tuhan tuk memberikanmu kekuatan tuk dapat melaluinya.

  17. Yang lemah tidak pernah bisa memaafkan. Memaafkan adalah atribut orang kuat. – Mahatma Gandhi

  18. Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya. Hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali.

  19. Yang menghina selalu sudah hina lebih dulu – Mario Teguh

  20. Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa nafsu yang jika gagal di kendalikan maka kita akan menjadi pennghuni neraka. (Imam Al Ghazali)

  21. Waspadalah, kesombongan jiwa lebih lembut dari udara yang kita hirup

  22. Watak mulia dan keterampilan rendah tak akan membuat anda sukses, tapi tetap membuat anda menjadi orang yang dihargai. Watak rendah dan keterampilan tinggi membuat orang menjadi penipu. Watak mulia dan keterampilan tinggi akan mendatangkan semua kesuksesan terhadap apa pun yang anda tangani ~Chris Widener

  23. Ya Allah… Terangilah jiwa kami dengan cahayaMu, bimbinglah langkah kami dengan petunjukMu dan Jagalah kami dari siksa api neraka. Aamiin.

Semoga para pengunjung menyukai artikel kami dengan judul kata kata mutiara indah









kata kata mutiara indah